Menurut saya, teman itu adalah seseorang yang dekat dengan kita, dimana kita sering melakukan kegiatan bersama, sering berkomunikasi bersama mereka, sering bertukar cerita bersama mereka, dan kemudian akan timbul rasa saling menyayangi dan peduli satu sama lain.
Tapi saya agak sedih juga tidak bisa melakukan hal-hal yang disebutkan di atas. Apa otomatis saya jadi tidak punya teman? Orang lain pasti melihat bahwa teman saya banyak, well, mungkin bisa saya katakan bahwa mereka semua (teman-teman saya yang banyak) masih disebut kenalan saya.
Saya umpamakan begini.. kalo teman, maka kita akan melakukan banyak kegiatan bersama dan berkomunikasi. Nilai kadar kepedulian saya berikan 75%. Sedangkan untuk kenalan, mungkin memang banyak, tapi kadarnya hanya sekitar 20-30% per orang. Nah, selama saya tidak bisa memenuhi kadar tersebut, saya merasa jauh dari mereka dan merasa tidak punya teman.
Siapa sih yang mau peduli padamu bila kamu juga tidak memperdulikan mereka.
Siapa sih yang mau mendengar curhatanmu bila kamu tidak mendengarkan mereka.
Siapa yang akan nyaman berjalan-jalan atau makan bersamamu bila kamu tidak akrab dan sering meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan tersebut.
Siapa sih yang bakal mau ramai tertawa bersama-sama, jika kamu tidak bisa tertawa bersama mereka karena kamu tidak nyambung dengan topik yang dibicarakan dan tidak mengerti apa yang lucu dari pembicaraan tersebut.
Siapa sih yang akan menangis bersamamu dan menghiburmu bila kamu juga tidak pernah menaruh peduli pada mereka..
Kalau sudah begini saya jadi sedikit membenci jurusan yang saya ambil, status sebagai mahasiswa transfer, uang yang saya miliki, dan saya jadi membenci sifat saya yang tidak bisa memanajemen waktu dengan baik. Selalu sibuk dengan dunia sendiri. Dan ketika saya ingin bergabung dengan dunia luar, sudah terasa sangat jauh ketinggalan.
Orang mungkin menilai saya saja yang kurang bisa bergaul. Tapi saya menganggap bahwa saya memiliki standar pertemanan yang aneh. Apabila saya dan seseorang tidak bisa melakukan banyak kegiatan bersama atau jarang berkomunikasi bersama, maka kami tidak akan bisa menjadi dekat, dan saya tidak akan menganggap dia sebagai teman saya. Hanya kenalan yang kebetulan pernah dekat.
Saya menggolongkan diri saya memiliki tipe pertemanan yang memiliki hanya sedikit teman namun amat dekat. Saya lebih nyaman demikian. Namun kenyataannya bahwa kita harus bisa berteman dengan semua orang.
Saya merasa tidak bisa menjadi diri saya di depan orang yang bukan teman saya. Saya yang biasa cerewet dan mendominasi percakapan, akan memilih untuk diam seribu bahasa bila bersama teman(kenalan yang kebetulan dekat karena bersama dalam suatu aktivitas). Saya yang biasanya cuek2 saja bisa tiba2 menjadi jaim. Saya yang biasanya seru dan menggila bisa menjadi alim dan pendiam.
Saya ingin suatu saat bisa memiliki teman untuk berbagi suka dan duka, seru-seruan bersama, saling mendukung, dan melakukan banyak kegiatan yang menyenangkan bersama.
Suatu saat pasti ada.. pasti saya temukan..
Saya yakin..